Perbedaan Malaria dan Demam berdarah
Penyakit malaria seperti
halnya penyakit demam berdarah merupakan penyakit menular yang menyerang
sel darah merah manusia. perbedaan utama dari kedua penyakit ini
adalah, Malaria ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina sedangkan demam
berdarah ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit malaria memiliki
gejala yang sangat mirip dengan demam berdarah demikian sebaliknya. Gejala-gejala yang mirip antara kedua penyakit tersebut tersebut antara lain demam, sakit kepala, muntah, nyeri otot, pendarahan dan diare.
Perbedaan kedua adalah penyebab malaria
bukanlah virus seperti halnya demam berdarah, penyakit malaria diebabkan
oleh parasit plasmodium yang menular akibat siklus kompleks diantara
manusia dan nyamuk. Siklus tersebut dimulai dari seekor nyamuk menggigit
manusia yang sudah terinfeksi dan mengambil parasit beserta darah yang
kemudian menginfeksi nyamuk tersebut, nyamuk ini akan pergi dan
menggigit sekaligus menyuntikan parasit tersebut kepada manusia lain.
Perbedaan ketiga adalah masa inkubasi
yang lebih panjang pada malaria ( sekitar 1 – 3 minggu bahkan bulan
sejak awal tertular) sedangkan virus demam berdarah memiliki masa
inkubasi yang cepat 3-4 hari. Parasit malaria membutuhkan waktu untuk
matang sebelum berkembang dan menginfeksi sistem tubuh manusia, dalam
jagka waktu tersebut parasit hanya akan tinggal dalam sel darah manusia.
Perbedaan keempat berkaitan dengan
lokasi endemik kedua penyakit ini. Malaria lebih banyak dijumpai di
kawasan Afrika sedangkan Demam Berdarah banyak dijumpai di kawasan Asia
Tenggara. Nyamuk Anopheles suka berkembang biak di air tenang yang
kotor, sedangkan nyamuk Aedes Aegypti suka berkembang biak di air tenang
yang bersih.
Perbedaan kelima adalah jam makan
(menginfeksi) kedua nyamuk ini berbeda. Nyamuk Anopheles betina keluar
untuk mencari makan pada waktu senja, ataupun fajar, sedangkan nyamuk
Aedes Aegypti keluar untuk mencari makan pada siang hari.
Perbedaan terakhir adalah pada pengobatan kedua penyakit ini. Penyakit demam berdarah dapat disembuhkan dengan istirahat yang cukup untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan asupan cairan yang cukup sangatlah penting. Sedangkan untuk malaria pengobatan harus dilakukan dengan terlebih dahulu mengidentifikasikan jeni parasit yang menginfeksi.
No comments:
Post a Comment